Minggu, 27 September 2009

Pupujian Anak Adam (Pepeling Islami Sunda)

Di Bawah ini tertulis Pupujian berupa syair dalam Bahasa Sunda, Syair ini sudah saya kenal sejak masih kanak2, Kami anak2 di Kampung selalu dibacakan menjelang shalat terutama Maghrib dan Subuh.

Aslinya Pupujian ini ditulis dengan tulisan Arab dan lebih banyak, tapi saya hanya cantumkan disini bagian depannya saja :

Anak Adam

Anak Adam Anjeun di dunya ngumbara... (Anak adam kamu hidup di dunia mengembara)
Umur Anjeun di Dunya teh moal lila... (umur kamu di dunia tidak akan lama)

Anak Adam... Umur anjeun teh ngurangan... (Anak Adam, Umur kamu terus berkurang)
saban poe, saban peuting dicontangan (tiap hari, tiap malam dikurangan)

Anak Adam paeh anjeun teh nyorangan (Anak adam saat mati kamu sendirian)
cul anak cul salaki cul babandaan (tinggal anak, tinggal suami, tinggalkan harta)

Anak adam anjeun Paeh euweuh nu dibawa (Anak adam kamu meninggal tiada yang dibawa)
ngan Asiwung jeung boeh anu di bawa (hanya kapas dan kafan yang dibawa)

Anak adam... Pasaran teh lolongseran (Anak adam... keranda itu menangis)
Saban poe, saban peuting gegeroan (tiap siang, tiap malam terus memanggil)

Anak adam anjeun kaluar ti imah ( Anak adam keluar kamu dari rumah)
digarotong dina pasaran tugenah (Digotong di keranda)

"Aduh Bapak, Aduh Ibu Abdi keueung" ("aduh bapak, Aduh Ibu saya ngeri")
"Rup Ku padung, Rap ku Lemah abdi Sieun" ( "Ditutup Padung, ditutup tanah saya takut")

Anak Adam di kubur teh poek pisan (Anak adam, dikubur itu gelap gulita)
Nunyaangan di Kubur teh Maca Quran (Penerang dikubur itu membaca Quran)



Saudaraku Muslim,
Ingatkan saya untuk membaca Quran
Sekalipun mengamalkan masih minim

Saya pun mengajak Saudaraku dan Sahabatku Membaca Quran
Sebagai penerang di Qubur
Cahaya petunjuk di Dunia bila kita mampu mengamalkannya

Salam Rindu,
Sahabatmu
Ayi Nurwandi




Minggu, 23 Agustus 2009

The end of life

some said: immortal
Some said: everlasting
The true is : a while moment

We met
talk each other
then saying goodbye
some chat or email
then...
busy
we lost contact
Who are you?

Senin, 06 Juli 2009

Engkau akhir dari yang tak terhingga

Cinta ini taklah membebaskan aku

meski tak lagi membelenggu

engkau tetap ada dalam khayal sementara yang menetap abadi dalam relung hati

engkau tak lekang dari ingatan sesaat yang tetap melekat

Aku tak bisa mengatakan engkau kekasihku

tidak juga bisa mengatakan engkau tak kukenal

engkau adlah dirimu yang tetap ada

tak layak dipuja tapi tidak untuk dicerca

engkau adalah kenangan

yang pahit dan hitam telah menjadi manis dan pudar

tetap terasa dan terlihat

dalam samar kau tetap nyata

engkau tak lagi kucinta

aku hanya merindukan suasana

atau khayal semata

engkau pernah ada

wahai pelita yang padam

Rabu, 03 Juni 2009

Permitted Wishes


A Wish

A wish… ya, harapan.
Bukan keinginan atau tujuan, harapan adalah sasaran dan doa dari sebuah hati yang dipanjatkan, harapan adalah kumpulan upaya untuk mewujudkan apa yang di sebut “a wish”.
Ketika bibit padi ditebar petani, harapan bukan hanya terletak pada panen yang melimpah. Harapan didapat dari sehampar tunas yang muncul dari benih yang muda, harapan menghijau dari padi yang subur, bahkan pada sawah yang mengalirkan air jernih, dengan harapan pula maka ia membersihkan, memberi pupuk dan kemudian bermuara pada bulir-bulir padi yang menguning keemasan. Panen telah tiba, harapan tidaklah berhenti melainkan memanjang menjalur pada musim berikutnya. Itulah harapan, “Harapan akan suatu keberhasilan besar dimulai dari kesuksesan-kesuksesan kecil dari proses”
Seorang pedagang atau pengusaha, harapan dia kembangkan sejak direncanakannya pembelian, kemudian ia kalkulasikan pada barang yang hendak ia perdagangkan, belum pada untung, harapan ia hitung dan pastikan dari data yang ia miliki, kemudian proses dan aplikasi. Begitulah harapan, harapan akan sebuah keuntungan dan hasil yang baik dikaitkan dengan :”Harapan adalah rencana yang baik, proses yang baik, pengetahuan yang baik dan hasil yang baik”
Seorang ayah atau ibu, harapan adalah anak-anaknya. Wishes for the best and force to give the best to achieve the best.

Mencintai

Tentang Dia
Ini adalah kisah, tentang perjuangan yang tak reda dan kekuatan ambisi yang membara, kisah tentang seseorang, wanita.
Wanita biasa yang berjiwa luar biasa
Wanita yang telah mewakafkan tenaga, harta dan pikirannya untuk orang yang ia cintai. Ia tak besar, kecil saja. Ya… kecil dalam kebesaran jiwa, kekuatan perjuangan dan ketulusan pengorbanan.
Bila diantaranya ada yang bertemu dengannya, dengan mudah akan terlihat senyum mengembang di wajahnya yang cantik, diiringi sapa yang ramah dan suara yang lembut. Tak banyak tanya, ia cukup mengerti lawan bicara dan tanpa berkata sia-sia, ia simpan rahasia setiap orang jauh aman dalam hatinya yang indah dan agung.
Aku adalah orang yang beruntung, bertemu dengannya dan disatukan dalam kehidupan bersama dia. Tak banyak yang bisa aku lakukan untuknya… tidak pula doa pun kata terima kasih.
Hanya kedip mata dan ungkapan “betapa aku mencintainya” sekali lagi, tanpa kata.
******Dedicated to Mama, teteh, Itha*******

Jumat, 22 Mei 2009

RAK, She is


(Sebuah Memoar)

Sebuah nama untuk seseorang yang begitu berkesan buatku. Pertemuan kami dimulai pada pada hari jumat yang lalu, tepatnya hari ini adalah satu minggu. Tetapi rencana bertemu dengannya telah aku buat entah sejak kapan aku juga tidak begitu ingat. Tapi aku masih ingat bahwa pada tanggal 23 Agustus 2008, kami sepakat untuk membuat janji bertemu.
Minggu lalu aku menunggunya, menit demi menit berlalu, jam demi jam telah lewat. Tidak terasa hari sudah malam tapi ia belum datang, bahkan pagipun tiba tapi ia tidak juga muncul. Termenung sendiri aku mencari-cari, dimanakah ia? Aku menatap ke arah tempat ia datang sambil menantinya dalam kecemasan, akankah ia datang? Tidakkah ia lupa akan janji yang dibuat hampir satu tahun lalu? Atau tidakkah ia tersesat? Bahkan mungkinkah terjadi sebuah kecelakaan diperjalanan.
Aku tepis semua pikiran buruk itu, aku yakinkan hati bahwa ia akan datang dengan senyuman dan keindahan seperti yang kubayangkan. Aku percaya dia dan yang mengantarkannya akan datang sesuai janjinya.
Kecemasanku bertambah, sebuah informasi mengatakan daerah asalnya terkena banjir. Aku tidak tahu harus bagaimana, ingin aku menjemputnya tapi tidak sepeser uang aku bawa. Jadi bagaimana? Ia harus aku jemput sekarang karena bila tidak, bisa terjadi hal yang tak ingin aku bayangkan pun sebutkan. Lahaula... aku nekat pergi jemput.
Dia aku temukan lemah, putih dan suci. Dia begitu indah dalam keringkihannya. Dia begitu anggun dalam keserhanaan. Dan ternyata dia begitu memikat dalam kehalusan. Aku bersyukur atas kesempurnaannya pada yang Maha Sempurna. Aku panjatkan puji pada yang memiliki kesucian, aku tertegun pada kata Allahu Akbar yang tidak tuntas pada Shahadat... hingga tiga kali kuucapkan barulah bisikan adzan dapat tuntas aku simpan di hatinya.

Maha Suci Allah yang memberikan kuasaNya padamu
Maha Indah Allah yang memberikan kebesaranNya padamu
Maha Mulia Allah yang menjaga engkau dalam KerajaanNya di dunia
Maha Gagah Allah dalam segala kekuatanNya yang Ia berikan padamu
Itulah kami bertemu melalui sebuah pertemuan yang cukup mengharukan, tegang dan penuh kecemasan. Anakku lahir melalui operasi cesar setelah diusahakan melewati proses persalinan hampir 24 jam.
Kini semiggu usiamu Nak, doa Abah semoga yang terbaik selalu kau dapat. Karena Abah akan berikan yang terbaik yang Abah mampu dan Abah akan upayakan untukmu Nak.
----- Presented a week aniversary of my lovely daughter-----